Tuesday 29 September 2015

Manajemen waktu



 
             Pengertianmanajemen waktu dan menurut para ahli – Manajemen waktu adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) produktivitas waktu. Sebab waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk melakukan pekerjaan, dan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas dapat terlihat dari tercapainya target atau tujuan manajemen waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dan kata efisien tidak lain mengandung 2 (dua) makna, yaitu makna pengurangan waktu yang ditentukan dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang telah ada.
Atau definisi manajemen watu yang lainnya yaitu suatu cara untuk mengatur dan memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk melakukan aktivitas tertentu yang sudah ditargetkan atau di tentukan dalam jangka waktu tertentu dan aktivitas tersebut haruslah diselesaikan. Manajemen waktu yang baik yaitu dengan membuat data pekerjaan atau aktivitas dan menentukan skala dari setiap aktivitas tersebut. Perlu kita ketahui bahwa setiap aktivitas pasti semuanya penting akan tetapi dari data aktivitas pekerjaan tersebut pasti ada yang paling penting, misalnya seperti pekerjaan yang mendesak yang umumnya berkaitan dengan pekerjaan deadline. Letakanlah pekerjaan yang terpenting di daftar data paling atas untuk segera di kerjakan baru setelah itu di ikuti dengan daftar aktivitas pekerjaan yang lainnya.
Manajemen waktu ini dapat memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan dengan sungguh-sungguh tentunya dengan disiplin. Dan komitmen yang tinggi dari individu sagat dibutuhkan untuk mematuhi dan menjalankan manajeman waktu yang sudah di tentukan, misalnya oleh perusahaan atau tempat bekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Apa itu manajemen waktu?
Inilah pengertan manajemen waktu menurut para ahli
  • Menurut Atkinson – Manajemen waktu didefinisikan sebagai suatu jenis ketrampilan yang berkaitan dengan segala bentuk upaya dan tindakan seorang individu yang dilakukan secara terencana agar individu tersebut dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik – baiknya.
  • Dan menurut Forsyth – Manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi juga produktifitas.
Berikut ini prinsip manajemen waktu
Untuk dapat mengatur atau me-manage waktu secara baik dan tepat diperlukan pemahaman mengenai prinsip dasar manajemen waktu supaya dapat berhasil dan memiliki daya guna, berikut di bawah ini yaitu prinsip dasar dari manajemen waktu yang harus di perhatikan:
  • Sediakanlah waktu untuk perencanaan dan untuk menetapkan prioritas.
  • Selesaikanlah pekerjaan atau tugas yang memiliki prioritas yang tinggi secepat mungkin dan selesaikan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan yang lain.
  • Dan prioritaskan kembali tugas yang tersisa, berdasarkan informasi baru yang terkait.
Pentingnya manajemen waktu
Kenapa manajemen waktu sangatlah penting? karena waktu itu sangat berharga dan watu yang berlalu tak dapat di ulang lagi, inilah alasannya:
  • Dapat membantu kita untuk bekerja secara lebih efektif dan efesien dengan skala prioritas.
  • Dapat menjauhkan kita dari depresi, stress karena dengan menerapkan manajemen waktu kita dapat mengontrol setiap pekerjaan atau tugas dan tanggal waktunya.
  • Dan membuat kita lebih produktif.
Manfaat manajemen waktu
Sistem manajemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan bisa membantu kita dalam menyelesaikan tugas pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat. Apapun prioritasnya, mempelajari bagaimana cara mengatur waktu akan membantu kita dalam mencapai target atau tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya, inilah beberapa apa lasan mengapa kita harus me-manage waktu:
  • Dapat membantu kita membuat prioritas. Seperti misalnya, manakah yang harus di dahulukan membayar uang sekolah atau membeli handphone baru.
  • Dapat mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda tugas atau pekerjaan.
  • Dapat membantu menghindari tabrakan waktu atau bentrok. Seperti misalnya, menghindari 2 (dua) kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan secara bersamaan.
  • Dan dapat membantu mengevaluasi perkembangan atau kemajuan kita dalam menyelesaikan tugas atau perkerjaan.
Pendekatan mengenai tahapan proyek secara umum adalah mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian proyek, yang dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :
  • inisiasi;
  • perencanaan dan desain;
  • pelaksanaan dan konstruksi;
  • pemantauan dan sistem pengendalian;
  • penyelesaian.
Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
Tahap Perencanaan dan Desain
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi.
Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian
Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
Organisasi Proyek
Tahapan ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.
Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi

Data Stored Procedure




        Stored procedure adalah salah satu objek routine yang tersimpan pada database MySQL dan dapat digunakan untuk menggantikan berbagai kumpulan perintah yang sering kita gunakan, seperti misalkan sejumlah row ke table lain dengan filter tertentu.
Stored procedure sangat berguna ketika kita tidak ingin user mengakses table secara langsung, atau dengan kata lain membatasi hak akses user dan mencatat operasi yang dilakukan. Dengan demikian resiko kebocoran dan kerusakan data dapat lebih diminalisir.
MySQL pada versi 5 telah mengenalkan fitur store procedure. Store procedure sendiri adalah sebuah procedure (pernyataan program yang berisi logika sql) yang tersimpan dalam database server.
Mengapa menggunakan Store Procedure :
    1. Karena berada dalam database server, logika pemrograman pada aplikasi tidak diperlukan lagi, yang harus dilakukan adalah memanggil store procedure.
    2. Mereduksi trafik pada jaringan yang mengakses database, karena logika pemrograman di laksanakan oleh database server, bukan oleh client
.
Contoh Kasus Update Stok Produk
Tabel produk :
mysql> select * from produk;
+----------+------+-----------+--------+-------+
| idproduk | kode | nama      | stok   | harga |
+----------+------+-----------+--------+-------+
|        1 | P001 | CDR-Blank |     10 |  2500 |
|        2 | P002 | Pensil    |     25 |  1300 |
+----------+------+-----------+--------+-------
Akan dibuat sebuah procedure prod_tambah_stok, dengan diketahui idproduk dan jumlah atau quantity pembelian produk
mysql> delimiter //
mysql> create procedure prod_tambah_stok (in idpro int, in jml int)
    -> begin
    -> update produk set stok=stok + jml where idproduk=idpro;
    -> end //
mysql> delimiter ;
Memanggil Store Procedure 
Diasumsikan telah di input data incoming untuk produk dengan id = 1 dan jumlah = 30
mysql> call pembelian_produk ( 1,30);
Query OK, 1 row affected (0.00 sec)
Jika berjalan lancar data produk dengan idproduk 1 telah terupdate.
mysql> select * from produk;
+----------+------+-----------+--------+-------+
| idproduk | kode | nama      | stok   | harga |
+----------+------+-----------+--------+-------+
|        1 | P001 | CDR-Blank |     40 |  2500 |
|        2 | P002 | Pensil    |     25 |  1300 |
+----------+------+-----------+--------+-------+
2 rows in set (0.00 sec)


Kita dapat membuat trigger dengan perintah CREATE PROCEDURE. Berikut adalah syntax lengkapnya :

CREATE
    [DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
    PROCEDURE sp_name (proc_parameter[,...])
    
[characteristic ...] routine_body

Keterangan :
  • sp_name : nama stored procedure.
  • proc_parameter : parameter input / output dari stored procedure tersebut (opsional).
  • characteristic : menjelaskan karakteristik dari stored procedure (COMMENT, LANGUAGE SQL, dan lain-lain).
  • routine_body : kumpulan perintah pada stored procedure tersebut.
  • Jika DEFINER dispesifikasikan maka kita memutuskan trigger tersebut dijalankan hanya oleh user tertentu (dalam format penulisan user@host). Jika tidak dispesifikasikan, maka user yang melakukan perubahan (CURRENT_USER) adalah pilihan default.
Contoh Penggunaan
Berikut adalah contoh pembuatan dan penggunaan stored procedure untuk menghapus data berdasarkan "kode produk" untuk tiga table yaitu table "ms_produk", "ms_harga_harian", dan "tr_penjualan".